Detail Cantuman
Advanced Search
Artikel Jurnal
AL-QUR’AN SEBAGAI RUH
Mengenai penamaan Al-Qur’an dengan ruh bukan kebetulan dan tanpa hikmah, seperti juga nama dan sifat lain yang dimiliki oleh Al-Qur’an yang mencerminkan fungsi dan perannya yang komprehensif dan universal. Ibn Qutaibah, dalam Ta’wil Mushkil al-Al-Qur’an, menyatakan bahwa firman Allah dinamakan ruh karena dapat menyelamatkan dari kebodohan dan mematikan kekufuran. Sebagai ruh, al-Qur’an merupakan undang-undang Allah yang mengatur kehidupan manusia sebagai individu maupun kolektif. Sebagai sistem kehidupan, Ruh (wahyu) mampu menghidupkan dan mengerakkan akal dan fikiran, pengantar dari ragu kepada yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, khianat kepada amanat, riya’ kepada ikhlas, lemah kepada teguh, dan sombong kepada tahu diri. Oleh karenanya, ru>h layaknya semacam sinergi dari elemen-elemen sistem organ tubuh, artinya ketika organ-organ tubuh manusia semua berfungsi maka ru>h hadir, dan ketika tidak berfungsi, ruh menghilang, sehingga kehadiran ru>h dapat dipahami sebagai sunatullah.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2x16.2.1 (Jan2021)
|
Penerbit | Prodi ilmu tafsir dan al-Qur’an Universitas Yudharta Pasuruan : ., 2016 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
2549-9688 (online)
|
Klasifikasi |
2x16.2.1 (Jan2021)
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
Text PDF
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Vol 2 No 2 (2017)
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain