Dalam surah Yasin/36 terdapat satu frase yang khas, yang menjadikan ayat-ayat di bawahnya merupakan suatu kelompok ayat dengan tujuan tertentu. Frase tersebut adalah wa aayatullahum, yang terdapat pada Yasin/36:33, 37, dan 41. Yang dipahami sebagai dan suatu tanda bagi mereka yaitu bumi dengan segala isinya pada ayat 33-36, siang-malam, matahari-bulan
dan pergerakannya pada ayat 37-40, dan sistem transportasi pada ayat 41-46. Sebagai suatu tanda, kelompok ayat-ayat tersebut mengajak manusia yang mencermatinya sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan Allah. Ketika Allah berkehendak menciptakannya untuk kepentingan manusia, kelompok ayat-ayat tersebut memiliki peran dalam kehidupan manusia. Karena terhubung erat
dengan ayat-ayat pembuatan sistem waktu, yaitu Al Isra/17:12 dan Yunus/10:5, kelompok ayat dari 37-40 ini memiliki peran dalam pembuatan sistem waktu bagi manusia, yang memerlukan siang-malam, matahari-bulan, dan dinamikanya. Tulisan ini akan berusaha mengungkap tafsir Yasin/36:37-40 sebagai bagian dari ayat-ayat tematik sistem waktu, dilanjutkan dengan mengungkapkan pemahaman dari realitas yang disebut ayat-ayat tersebut. Yasin/36:37 mengungkap realitas perubahan siang secara perlahan sampai masuk malam. Yasin/36:38 mengungkap adanya variabel yang dapat diukur pada perjalanan matahari. Yasin/36:39 menjelaskan keberadaan siklus sinodik bulan dan Yasin/36:40 mengungkap dinamika mataharibulan dan siang malam sebagai sebuah siklus. Dengan tafsir Quran yang akurat dimungkinkan memperoleh tafsir saintifik sebagai sebuah usaha mengungkap realitas yang dituju ayat. Dari tafsir saintifik inilah dapat diketahui lebih jelas realitas dan tujuan yang dimaksud oleh kelompok ayat
tersebut