Setiap Al-Qur‟an yang diterbitkan di Indonesia disertai dengan tanda tashih yang dikeluarakan oleh Lajnah Pentashih Al-Qur‟an Departemen Agama Republik Indonesia. Tanda tashih ini mengindikasikan bahwa Al-Qur‟an tersebut telah diperiksa dan sah menurut anggota Lajnah untuk diedarkan ke masyarakat. Akan tetapi acap kali ditemukan banyak kesalahan di dalam penulisan dan tanda baca AlQur‟an yang telah disahkan tersebut, bahkan di antaranya ada yang merubah arti kosa katanya. Kesalahan ini tampaknya karena pentashih tidak merujuk kepada kitabkitab ilmu rasm dan ilmu dhabti Al-Qur‟an yang merupakan pedoman penulisan dan tanda baca Al-Qur‟an. Hal ini perlu mendapat perhatian dan Al-Qur‟an harus diselamatkan dari kesalahan